Gelar Seminar Nasional, Auditorium ULM Dipenuhi Mahasiswa
![]() |
Kegiatan Seminar Nasional dalam rangka Memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia dengan tema Menata Masa Depan Mangrove Indonesia : Klaborasi Ilmu, Aksi dan Kebijakan untuk Mengakhiri Polusi Plastik – Foto : typ |
MEDIA CENTER BANJARBARU – Dalam Rangka memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia Tahun 2025 yang jatuh pada tanggal 5 Juni 2025 diselenggarakan Seminar Nasional dengan Tema “Menata Masa Depan Mangrove Indonesia : Klaborasi Ilmu, Aksi dan Kebijakan untuk Mengakhiri Polusi Plastik” yang bertempat di Auditorium Universitas Lambung Mangkurat pada Senin (2/06/2025).
Kegiatan seminar ini merupakan hasil kolaborasi antara Kementerian Lingkungan Hidup (KLH), PT. Freeport Indonesia (FI) dan Universitas Lambung Mangkutan (ULM) yang peserta nya berasal dari mahasiswa ULM yang memenuhi tempat duduk yang disediakan oleh panitia.

Tujuan dengandiadakan seminar ini adalah sebagai wadah inspiratif untuk berbagi pengetahuan, memperluas jejaring dan memperkuat komitmen bersama untuk menyelamatkan ekosistem pesisir Indonesia dari krisis sampah plastik yang semakin mengancam.
Acara yang dibuka Gubernur Kalimantan Selatan yang di Wakili oleh Plt. Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Muhammad Farhani dihadiri oleh Deputi Bidang Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Kementerian Lingkungan Hidup Rasio Ridho Sani, Presiden Direktur PT. Freeport Indonesia Tony Wenas dan Rektor ULM Prof. Ahmad serta tampak juga Asisten Bidang Administrasi Umum Rahmah Khairita yang mewakili Pj. Wali Kota Banjarbaru untuk menghadiri seminar tersebut.
Plt. Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Muhammad Farhani yang membacakan sambutan Gubernur Kalimantan Selatan menyampaikan peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia merupakan momentum untuk menguatkan kembali komitmen bersama terhadap perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup. Kalimantan Selatan memiliki daerah pesisir dan banyak sungai sehingga sangat rentan adanya pencemaran khususnya sampah plastik yang dapat mencemari ekosistem.

“untuk mewujudkan pola lingkungan hidup secara berkelanjutan, diperlukan sinergi dari seluruh pemangku kepentingan, baik dari pemerintah daerah, sektor usaha/swasta, pihak akademik dan masyarakat,” ucap Farhani
Lanjutnya lagi, Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan terus berkomitmen untuk berupaya melakukan konservasi melalui program rehabilitasi wilayah perairan pesisir dan pulau-pulau kecil.
Selain itu masih dalam rangkaian kegiatan yang sama akan dilaksanakan juga rehabilitasi dan konservasi hutan mangrove di Desa Sabuhur Kecamatan Jorong Kabupaten Tanah Laut Provinsi Kalimantan Selatan yang rencananya akan dilaksanakan seteah seminar ini selesai.

Dengan melakukan rehabitasi dan konservasi hutan mangrove dapat mengurasi abrasi dan kerusakan garis pantai, meningkatkan keaneragaman hayati, memberikan nilai ekonomi dan menjadi tempat wisata bagi masyarakat sekitar serta menjadi salah satu solusi pengurangan emisi karbon dan penanganan polusi plastik.(typ/MedCenBJB)
Komentar
Posting Komentar