![]() |
Warga antusias berbelanja di pasar murah. Foto: Aldi |
MEDIA CENTER BANJARBARU – Dalam rangka memperingati Hari Jadi Kota Banjarbaru ke-26 sekaligus sebagai upaya pengendalian inflasi, Pemerintah Kota Banjarbaru menggelar Pasar Murah Hasil Pertanian.
Bertempat di Halaman Gedung Bina Satria, pada Kamis pagi (24/04/2025) pasar murah ini mendapat sambutan antusias dari masyarakat yang memadati lokasi sejak awal.

Ditinjau langsung oleh Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Kota Banjarbaru, Sri Lailana. Pasar murah ini menawarkan berbagai komoditas pertanian dengan harga terjangkau berkat adanya subsidi sebesar Rp5.000 per komoditas. Menurut Sri Lailana, program ini memberikan manfaat ganda.
“Yang pertama tentu untuk masyarakat, karena mereka terbantu dengan harga yang lebih murah. Harapannya, daya beli masyarakat meningkat dan inflasi bisa terkendali,” ujarnya.
Dalam transaksi jual beli di pasar murah ini juga digunakan QRIS sebagai bagian dari edukasi kepada masyarakat dalam mendukung percepatan dan perluasan digitalisasi di daerah.
“Kami ingin masyarakat Banjarbaru semakin terbiasa dengan transaksi non-tunai. Tadi saya sendiri memberi contoh kepada masyarakat agar bisa bertransaksi lebih fleksibel dan modern,” jelasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKP3) Kota Banjarbaru, Abu Yajid Bustami, menjelaskan bahwa pasar murah hasil pertanian ini bukan hanya digelar saat hari jadi kota saja, tetapi juga pada momen-momen besar lainnya seperti menjelang Ramadan, Natal, dan Tahun Baru.
“Alhamdulillah, potensi pertanian sayur di Banjarbaru sangat tinggi. Saat ini kita memiliki sekitar 2.500 hektar lahan pertanian sayuran. Ke depan, kami berharap luas tanam bisa terus meningkat,” ujar Bustami.
Ia juga berharap ke depannya perhatian pemerintah tidak hanya fokus pada budidaya, tetapi juga mencakup seluruh proses pasca panen, seperti pengemasan, pengolahan, hingga pemasaran hasil pertanian.
“Yang terpenting di perkotaan ini selain juga tanam diharapkan dari pemerintah Kota sampai ke pengolahan hasil pertanian,” pungkasnya. (Ald/MedCenBJB)
0 Komentar